Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 11 April 2016

PUISI

Tanpa Segelintir Rasa Takut

Aku mendengar suara langkah hati
yang berjalan dengan penuh gejolak tanda tanya.
Tatapannya menyisiri sekitar tebing perasaan
dan terus mencari suara bisikan kalbu.

Lentera kecil setia menelisik
kabut hitam kosong hening,
ranting – ranting memadu irama kasih sayang
bersama hembusan angin keindahan.

Perasaan berlari mengejar harapan,
mencoba menggenggamnya dengan kepastian,
dan memberi dekapan hangat.
Ternyata perasaan hanya seorang diri ...

Apakah harapan bisa digenggam
dengan tangan yang tidak berdaya?
Kekuatan itu terasa lelah dan lemah ...
Ternyata aku hanya seorang diri.

Dedaunan menggugurkan dirinya,
melihat perasaan menundukkan wajahnya
Bunga-bunga kian menjadi layu,
Mendengar isak tangis harapan dan tetesan air mata kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar